HARAPAN YANG TUMBUH DI TENGAH PUING - PUING




Angin pagi masih membawa serpihan debu ketika matahari pelan naik dibalik perbukitan. Cahaya keemasan  menyentuh sisa bangunan yang semalam roboh, tembok yang runtuh, atap yang patah, barang-barang yang berserakan tanpa bentuk. Kota ,desa, perkampungan yang dulu ramai, kini sunyi dan bisu.

Suara langkah kaki terdengar satu persatu keluar dari tenda darurat, raut wajah mereka lelah, baju penuh dengan debu, tetapi dimatanya penuh  harapan hidup menerima kenyataan. Mereka mulai berjalan diantara puing-puing dengan harapan ada sisa harta yang tertinggal. Ada yang menemukan dokumen yang basah ada yang menemukan peralatan sekolah dan juga ada yang duduk termenung sambil memandang bekas rumah yang menjadi kenangan  surga dunia  bersama keluarga yang dicintainya. 

Dari puing-puing itu mulailah mereka menyusun harapan. Satu persatu dari mereka mulai membersihkan puing- puing yang berantakan , satu persatu rumah diperbaiki, dapur umum dibuka,  satu keluara saling menguatkan. Bencana mungkin  banyak merenggut banyak hal, tetapi tidak menghilangkan semangat untuk persatuan dan persaudaraan.

Ditengah pilu yang luka yang ditinggalkan galodo, mereka mulai bangkit dari kekuatan yang lahir dari kebersamaan. Puing-puing yang berserĂ kan bukan lagi tanda kehancuran, tetapi saksi bahwa kuatnyan mereka menghadapi cobaan.

Tangan dan kaki dulunya gemetar,  kini saling menggenggam, menggenggam untuk bertahan, menggenggam saling menguatkan, menggenggam  agar satupun tidak ada merasa sendiri   dan melangkah untuk  membersihkan sisa-sisa bencana, dan menata harapan  yang perna runtuh. Dari tangis yang meredah tumbuh keberanian. Dari kehilangan, tumbuh tekat untuk membangun.

Ditengah puing yang pernah menghancurkan harapan, dimana kehidupan benar-benar menemukan jalannya. Dengan bersama, mereka pun menemukan kekuatan baru untuk bangkit,  melangkah dan percaya bahwa setelah jatuh, akan ada kesempatan  berdiri lagi.

Dari bencana ... kita belajar.
Dari cobaan ..... kita bangkit.
Dari luka .... lahirlah kekuatan yang tak pernah padam.


























Komentar

  1. Ya Allah, semoga kita selalu dijaga Allah swt. Badai cepat berlalu

    BalasHapus
  2. Titipan doa dari para keluarga korban bencana alam, mari kita sama² aminkan semoga allah SWT memberi mereka kesabaran dan bisa bangkit lagi aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SABAR

Menjadi Ibu Harus Bahagia